Hari Selasa, 19 Maret 2024, Direktur Perkumpulan Strada melepas 48 siswa dan 12 guru dari perwakilan jenjang SMA-SMK semua cabang. Para siswa merupakan perwakilan pengurus OSIS sekolah yang diberikan kesempatan mengikuti kegiatan Live-in di Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT), Salatiga. Sebelum melepas peserta Live-in, dalam sambutannya, Rm. Odemus Bei Witono, SJ, selaku Direktur Perkumpulan Strada memberikan gambaran keadaan bumi saat ini akibat dari dampak pemanasan global. KPTT didirikan untuk belajar bagaimana cara merawat bumi, supaya kita semakin mencintai alam ini. Ibu bumi diwariskan untuk kita dan kita harus menjaga serta merawatnya. Harapannya setelah dari KPTT para peserta bisa berbagi cerita dari inspirasi yang didapatkan selama mengikuti Live-in. Beliau juga memberikan pesan- pesan untuk dilakukan selama Live-in. Tepat pukul 15.15 WIB, rombongan diberangkatkan dari Kantor Strada Pusat menuju KPTT Salatiga.

Rombongan berangkat dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Para siswa yang mengikuti kegiatan Live-in tampak bersemangat dan penuh antusiasme. Para siswa dibagi dalam 2 bus, dan masing-masing bus terdiri atas 4 sekolah. Dini hari, pukul 01.00, rombongan tiba di KPTT Salatiga. Pelatih Willi bersama tim KPTT menyambut kehadiran kami dan langsung membagi kami dalam kamar-kamar yang telah disiapkan.

Hari Rabu, 20 Maret 2024, para siswa dan pendamping memulai kegiatan dengan pengantar dari Tim Edukasi KPTT, selanjutnya peserta dibagi dalam 8 kelompok mengikuti kegiatan Field Trip dari 3 area di KPTT seluas 3 hektar. Area 1 letaknya dalam komplek utama KPTT. Di area I para siswa dan pendamping diperkenalkan tentang media tanam, pembibitan, penanaman dengan media tanah maupun hidroponik, peternakan sapi, kambing, kelinci, ayam, ikan, pembuatan biogas, dan budidaya jamur. Area 2 letaknya di luar tidak jauh dari komplek utama KPTT, di area 2 para siswa dan pendamping mempelajari bagaimana menyiapkan lahan, menjalankan traktor, menanam berbagai macam sayur dan buah. Area 3 letaknya paling jauh dari KPTT, untuk menuju area 3 kami bersama sama naik truk. Para siswa dan pendamping sangat senang dengan pengalaman naik truk bersama-sama menuju area 3. Di area 3 para siswa dan pendamping belajar tentang menanam, memelihara pohon buah dan memelihara babi.

Setelah mengikuti kegiatan field trip, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi di kelas sampai malam hari, materi hari pertama meliputi: suistainable farming, media tanam, dan nutrisi tanam. Setiap hari dalam live in, kami mengikuti misa, misa hari pertama dipimpin Romo Wahyu, dalam khotbahnya beliau memberikan pesan untuk melakukan aksi nyata yang berdampak pada kebaikan bersama untuk menjaga bumi ini, beliau memberikan contoh gerakan pantang plastik dan sterofoam yang pernah dilakukan Keuskupan Agung Jakarta beberapa waktu lalu. Gerakan tersebut merupakan gerakan sederhana yang berdampak besar untuk menjaga bumi ini.

Hari Kamis, 21 Maret 2024, kegiatan pagi sampai siang merupakan kegiatan praktik lapangan di masing-masing area. Para siswa dan pendamping dalam kelompok melakukan praktik sesuai dengan pembagian area masing-masing. Kelompok 1, 2, 3 di area 1 dengan kegiatan penanaman dan penyiapan media tanam. Kelompok 4 dan 5 di area 2 dengan kegiatan memanen, menggemburkan tanah dengan traktor, menyiapkan area tanam, dan menanam. Kelompok 6, 7 dan 8 di area 3 dengan kegiatan pembuatan kompos dari kotoran sapi, membuat pakan babi, memberi makan babi, dan memandikan babi. Di area 3 peserta juga menyiangi rumput dan menggemburkan tanah di sekitar tanaman buah.

Setelah mengikuti kegiatan praktik, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi di kelas sampai malam hari. Materi pertama adalah Laudato Si dan UAP yang disampaikan Romo Wahyu, SJ. Pada materi ini peserta belajar dari 3 inspirasi dari KPTT, inspirasi pertama adalah Laudato Si (2015). Rumah kita bersama adalah seperti saudari yang berbagi hidup dengan kita. Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya. Inspirasi kedua dari Universal Apostolic Preferences (UAP), yang meliputi: membantu sesama menemukan Allah, berjalan bersama yang terkucilkan, penjelajahan bersama orang muda, dan merawat bumi rumah kita bersama. Inspirasi ketiga dari Masanobu Fukuoka (Bapak Pertanian), beliau adalah seorang petani dan filsuf Jepang yang terkenal karena pertanian alaminya dan penghijauan kembali tanah yang menjadi gurun. Ia adalah pendukung metode budidaya tanpa pengolahan tanah, bebas herbisida, dan pestisida. Dari situ ia menciptakan metode pertanian tertentu, yang biasa disebut sebagai “pertanian alami” atau “pertanian tanpa melakukan apa pun”. Materi Laudato Si terdiri atas lima bab: Apa yang terjadi dengan rumah kita bersama; Injil penciptaan; Akar manusiawi krisis ekologis; ekologi integral; beberapa pedoman dan aksi; pendidikan dan spiritualitas ekologis. Pada sesi ini diharapkan peserta mempunyai spiritualitas manusia ekologis, menjadi pribadi yang sadar bahwa hidupnya terkait dengan bumi dan segala isinya, sesama, dan Tuhan yang tidak terpisahkan, oleh karena itu harus bertanggungjawab membangun komunikasi yang semakin baik dan optimal.

Hari Jumat, 22 Maret 2024, kegiatan pagi sampai siang hari mempelajari tentang nutrisi Hoagland. Materi disampaikan oleh Romo Sunu, SJ – Ketua Yayasan Taman Tani. Di awal sesi Romo Sunu, SJ meminta peserta membuat pertanyaan, kemudian peserta menanyakan dan Romo membahas pertanyaan dari para peserta. Para peserta diharapkan mempunyai kesadaran melalui tiga daya jiwa: nalar, rasa, dan kehendak. Kehendak merupakan tempat bertemunya nalar dan rasa. Melalui kesadaran akan tiga daya jiwa, diharapkan kita menjadi pribadi yang bermutu. Romo Sunu, SJ memberikan penjelasan terkait nutrisi Hoagland dan mempraktikkan bagaimana membuat nutrisi Hoagland. Nutrisi Hoagland merupakan nutrisi tanaman yang murah dan mudah dibuat, pada akhir sesi semua peserta mendapatkan nutrisi Hoagland dari hasil praktik bersama.

Siang harinya, para peserta sharing dari kegiatan praktik yang sudah dilakukan dalam kelompok sekolah, dilanjutkan sore harinya, para peserta mendengarkan sharing dari petani milenial KPTT, dalam sharingnya mereka bisa menjadi petani karena menempatkan pertanian sebagai hobi, walaupun pekerjaan terasa berat, tetapi karena hobi maka pekerjaan terasa ringan. Malam harinya para peserta melaksanakan refleksi 3 putaran, pada refleksi tersebut, masing-masing peserta dalam kelompok menyampaikan refleksi dan aksi yang akan dilakukan, kemudian menyampaikan ketertarikan akan refleksi teman dalam kelompok, dan membuat kesepakatan dalam satu kalimat terkait refleksi dan aksi yang akan dilaksanakan di sekolah masing-masing, diantaranya: mengolah sampah, menanam tanaman, memisahkan sampah organik dan anorganik, menanam hidroponik, membuat dan menggunakan nutrisi Hoagland.

Hari Sabtu, 23 Maret 2024, kegiatan pagi diawali dengan mempelajari green entrepreneurship, tujuan dari materi ini agar peserta terinspirasi menjadi sosok wirausaha yang peduli lingkungan. Karakteristik wirausaha green entrepreneurship, adalah semangat untuk berwirausaha sekaligus menjaga dan peduli pada lingkungan. Pada akhir sesi ini para peserta membuat bisnis model canvas. Peserta diminta berimajinasi bagaimana membuat suatu perusahaan yang terkait dengan materi tersebut. Masing-masing kelompok sekolah mempresentasikan bisnis yang dirancang dalam kelompok masing-masing diantaranya bisnis peternakan ayam dan maggot, peternakan sapi, perkebunan buah, makanan siap saji, pertanian cabai, pupuk organik, dan yang lain. Melalui materi ini diharapkan para peserta terinspirasi untuk merancang dan membuat usaha yang peduli lingkungan.

Kegiatan live in KPTT diakhiri dengan misa penutup, misa penutup dipimpin oleh Romo Herman, SJ. Dalam homilinya beliau berpesan agar para siswa sekolah Strada mempunyai nilai lebih, salah satunya dengan menjadi pribadi yang ekologis. Menjadi pribadi yang ekologis dapat diwujudkan dengan melakukan gerakan sederhana diantaranya mengolah sampah, menanam, membuat pupuk, dan banyak hal lain. Pembelajaran di KPTT ini semoga dapat diterapkan di sekolah masing-masing dan membawa dampak yang baik.

Setelah makan siang, para peserta berkemas dan pukul 13.00 WIB peserta live in KPTT diberangkatkan kembali menuju Jakarta. Salah satu peserta memberikan kesan bahwa pengalaman belajar di KPTT Salatiga merupakan pengalaman yang seru, menambah pengalaman yang baru dan ilmu yang baru. Semoga pelaksanaan Live-in KPTT menjadi sarana belajar bersama untuk semakin mencintai bumi sebagai rumah kita bersama, dan mewujudkan visi Perkumpulan Strada, sebagai komunitas yang unggul, peduli, dan berjiwa melayani. Salam AMDG.