Peran Guru dalam Implementasi Pembelajaran Berpola Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Maria Imaculata Rini Agustin (Kabag Pendidikan Jenjang SMP-SMA-SMK)
Perkumpulan Strada mempunyai Visi, “Komunitas Pendidikan Yang Unggul, Peduli, dan Berjiwa Melayani”. Misi Perkumpulan Strada diarahkan untuk pencapaian Visi tersebut. Misi pertama Perkumpulan Strada, “Menyelenggarakan pendidikan yang unggul bagi kaum muda agar berkembang menjadi pribadi yang cerdas, peduli, dan berkarakter”. Perkumpulan Strada menempatkan pendidikan sebagai upaya pengembangan pribadi manusia seutuhnya. Pendidikan menekankan pada pengembangan kecerdasan dan pendidikan karakter.
Perkumpulan Strada melaksanakan pembelajaran dengan pola Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), tujuan pembelajaran berpola PPR, diantaranya adalah: meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan di sekolah melalui pengembangan kecerdasan dan pembinaan karakter; menekankan pentingnya refleksi sebagai habituasi/pembiasaan untuk mendukung pengembangan kecerdasan dan pembinaan karakter murid; membangun budaya sekolah Strada yang berkarakter dalam konteks peningkatan mutu pendidikan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
PPR dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan khusus, dan pembiasaan. Melalui PPR nilai-nilai kemanusiaan dalam diri murid dikembangkan agar kelak mampu menjadi pelaku-pelaku perubahan sosial di lingkungannya. PPR merupakan metode pendidikan yang menekankan proses melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi yang bermuara pada pengembangan karakter/pribadi murid secara utuh. PPR dipilih sebagai pendekatan pembelajaran dengan keyakinan akan mampu mengantar sekolah Strada menjadi unggul dalam pengembangan kecerdasan dan pembinaan karakter, menghasilkan lulusan yang cerdas dan berkarakter. Keberhasilan PPR ditentukan pada komitmen semua warga Strada, terutama para guru untuk terus memberikan pelayanan yang semakin baik kepada murid, demi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan.
Peran Guru
Prinsip pembelajaran kurikulum Merdeka (2022), pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik. Mulyasa (2009), guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara peserta didik satu dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Guru memberikan dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya.
Guru adalah ujung tombak dunia pendidikan, selain mengajar guru harus punya kemampuan untuk mendampingi dan menanamkan nilai-nilai kepada para murid. Proses pendidikan di Perkumpulan Strada, mengarahkan murid untuk menjadi pribadi yang cerdas, peduli, dan berkarakter. Nilai-nilai dihidupi melalui pendampingan dan pembinaan kepada siswa, dan diterjemahkan dalam tindakan-tindakan konkret.
Subagya, SJ (2010), peran pertama seorang pengajar adalah memperlancar hubungan pelajar dengan kebenaran, khususnya dengan kebenaran bidang studi yang dipelajarinya di bawah bimbingan pengajar. Pengajar menciptakan kesempatan-kesempatan supaya terjadi interaksi terus-menerus antara pengalaman, refleksi, dan aksi dalam diri murid.
Peran guru adalah menciptakan kesempatan-kesempatan untuk membantu murid mengembangkan kompetensi melalui pengalaman, refleksi, dan aksi, memperhatikan murid secara individual, memberikan dorongan agar murid berani berbuat benar, dan membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya, serta memberi teladan dan sumber inspirasi positif bagi murid.
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidik itu mengabdi kepada anak, berarti pendidik mempunyai pengetahuan yang memadai tentang anak dan mengarahkannya agar potensi-potensinya dapat berkembang. Keunikan tiap individu peserta didik perlu mendapatkan perhatian yang cukup.
Pembelajaran berpola PPR disesuaikan dengan konteks murid, berupa penyesuaian materi pelajaran dan metode pembelajaran. Guru memfasilitasi murid melalui pengalaman, agar murid mengalami secara langsung nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan. Refleksi dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan pertanyaan reflektif yang difasilitasi oleh guru, agar murid mencermati kembali pengalamannya, memahaminya, dan menemukan maknanya sendiri. Murid meyakini akan baik buruknya nilai kemanusiaan yang dialaminya, sehingga murid dapat bertindak atau melakukan aksi atas kemauannya sendiri berdasarkan keyakinan yang diperoleh dari refleksinya. Pada akhirnya murid akan melakukan evaluasi, evaluasi aspek kognitif, afektif, psikomotorik atas bahan pembelajaran, dan evaluasi atas aspek nilai-nilai kemanusiaan.
Peran guru adalah menciptakan kesempatan-kesempatan untuk membantu murid mengembangkan kompetensi melalui pengalaman, refleksi, dan aksi, memperhatikan murid secara individual, memberikan dorongan agar murid berani berbuat benar, dan membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya, serta memberi teladan dan sumber inspirasi positif bagi murid.
Dengan demikian, guru mempunyai peran dalam implementasi pembelajaran berpola PPR, jika dalam pelaksanaan pembelajaran guru menciptakan kesempatan-kesempatan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan kompetensi, serta karakter murid, dengan dinamika PPR yang terdiri atas konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Guru berperan mendampingi murid secara individual, dengan memberikan perhatian agar murid berani berbuat benar, dan membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya, memberi teladan dan menjadi sumber inspirasi positif bagi murid.
Komunitas sekolah perlu secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan komitmen dan mempertahankan tradisi baik yang diyakini bersama, sehingga Perkumpulan Strada sesuai Visi dan Misinya, mampu menghasilkan kaum muda yang cerdas, peduli, dan berkarakter.
Trima kasih Bu Rini inspirasinya. Opini ini memberikan pencerahan dan memberikan peneguhan. Salam AMDG
Mantap…semoga menginsfirasi banyak orang
Mantap…dengan PRR siswa terbiasa merefleksikan diri sehingga akan tumbuh usaha meningkatkan atau memperbaiki dirinya semakin berkualitas
Mengingatkan kembali akan pentingnya PPR dalam proses pembelajaran. Terima kasih inspirasinya Bu Rini…salam AMDG
Inspiratif bu