Bercerita atau mendongeng merupakan kegiatan yang sangat menarik bagi anak-anak PAUD. Oleh karena itu, perlu ada upaya bagi kita para guru untuk selalu meningkatkan diri agar keberadaan kita mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Dalam mewujudkan guru yang berkualitas maka pada hari Senin, 10 September 2018 Perkumpulan Strada menyelenggarakan pelatihan mendongeng bagi guru PAUD. Dalam kegiatan tersebut Perkumpulan Strada menghadirkan Ibu Amelia Sofyan S.Pd. yang sering disapa dengan Kak Mia sebagai narasumber. Beliau adalah Trainer pendidik TK/ PAUD Nasional, Pendongeng Nasional, MC, dan seorang Writer. Tak heran bila dalam kegiatan tersebut para peserta sangat senang dan puas dibuatnya.
Kegiatan pelatihan mendongeng penting untuk dilakukan terlebih bagi guru PAUD. Guru PAUD harus memiliki ketrampilan bercerita atau mendongeng agar dalam proses pembelajaran di kelas lebih menarik. Dalam dongeng banyak mengandung pesan dan nilai-nilai baik. Pesan-pesan dan nilai-nilai baik tersebut akan jauh lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak-anak bila kita bisa menyampaikannya lewat cara yang menarik yaitu lewat mendongeng. Itulah kurang lebih intisari dari apa yang disampaikan oleh Romo Martinus Hadisiswoyo, S.J selaku Direktur Perkumpulan Strada yang disampaikan dalam pembukaan sekaligus sebagai pengantar dalam kegiatan tersebut.
Kak Mia selaku narasumber dalam pelatihan mendongeng menjelaskan 2 istilah penting yaitu cerita dan mendongeng. Cerita merupakan penuturan tentang suatu peristiwa atau kejadian yang disampaikan kepada orang lain, baik nyata maupun tidak. Dongeng adalah cerita tidak nyata atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Ada banyak jenis cerita yang kita kenal. Menurut penyajiannya, ada cerita murni, pantomim, operet, sandiwara/ drama, dan monolog. Sedangkan menurut tempatnya, kita mengenal cerita pengantar tidur, cerita kelas, dan cerita panggung. Kita mengenal legenda, mitos, fable, dan epos. Itu semua termasuk dalam kategori jenis dongeng.
Ada teknik atau cara agar ketika kita bercerita bisa lebih menarik. Berbagai persiapan yang perlu kita lakukan diantaranya olah suara , olah gerak, dan olah ekspresi atau mimik. Ketika berlatih mengolah suara kita harus berlatih suara besar, suara kecil, dan suara asli. Saat bersuara kita juga harus perhatikan intonasi dan volume serta artikulasi harus jelas. Kemudian kita tambahkan gerak tubuh atau gestur serta mimik/ raut muka sebagai bentuk penghayatan akan cerita yang kita bawakan.
Bagaimana agar sebuah dongeng bisa kita bawakan dengan baik dan lebih menarik? Selain memperhatikan olah suara, olah gerak, dan oleh ekspresi banyak pendongeng saat ini menggunakan media cerita seperti media boneka tangan, jari, dan juga boneka binatang. Ada juga yang menggunakan papan flannel. Juga ada yang menggunakan slide bergambar. Semua hal tersebut di atas saat pelatihan Kak Mia juga memberikan contoh bagaimana menggunakan media dalam membawakan sebuah dongeng.
Ada cara-cara praktis yang bisa digunakan untuk membuat sebuah cerita atau dongeng. Kita sudah mengenal 5W+1H . W yang pertama adalah What.( Apa tema cerita yang akan diangkat?). W yang kedua adalah Who (Siapa saja tokohnya dalam cerita?). Dalam hal penokohan juga menyangkut karakter. W yang ketiga adalah Where (Dimana peristiwa itu terjadi?). Hal ini menyangkut latar sebuah cerita . W yang keempat adalah When (Kapan peristiwa itu terjadi). W yang kelima adalah Why (Mengapa peristiwa itu terjadi?). Untuk kapan dan dimana dalam sebuah dongeng adalah menyangkut proses sebuah cerita. Sedangkan yang terakhir adalah H yaitu How (Bagaimana peristiwa itu terjadi?) .Dengan langkah-langkah tersebut di atas kita akan sangat terbantu dalam membuat sebuah cerita khususnya dongeng. Seluruh peserta pun dalam pelatihan ini langsung mencoba membuat dongeng dan langsung mempraktikannya mendongeng dihadapan para peserta yang lain.
Selain berlatih mendongeng , ketrampilan-ketrampilan lain yang sangat dibutuhkan oleh para guru khususnya guru PAUD juga diberikan. Mereka belajar dan berlatih membuat berbagai model hiasan dengan teknik menggunting dan melipat sehingga menghasilkan berbagai bentuk seperti rumah, binatang, dan bentuk-bentuk lainnya. Mereka juga dilatih menggambar dengan menggunakan media jari, kepalan tangan , menjiplaknya dan pada akhirnya terbentuk karya yang sangat menarik. Selain berbagai ketrampilan tersebut, para guru juga dilatih berbagai macam tepuk, dan gerak serta lagu yang menambah hidup suasana pelatihan.
Kegiatan pelatihan mendongeng yang dihadiri oleh 52 guru, kepala sekolah, dan pengawas dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari kerja keras Pokja PAUD yang tidak kenal lelah dalam bekerja. Semuanya bermuara pada upaya membangun guru yang berkualitas sehingga menjadikan guru Strada yang dirindu dan dinanti .