Proses pembelajaran tidak akan bisa lepas dari peran guru. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Guru merupakan inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber dan motivasi bagi muridnya, maka hal itu menjadi kekuatan murid dalam mengejar cita-citanya di masa depan.

Perkumpulan Strada sebagai lembaga pendidikan yang terus berkarya menjelang satu abad, terus menata kualitas dan pelayanan guru agar berkinerja tinggi. Agar visi dan misi Perkumpulan Strada dapat terwujud diadakan kegiatan pembinaan guru di tiap cabang. Strada Cabang Tangerang menyelenggarakan kegiatan pembinaan guru pada : Jumat, 21 Juni 2019 bertempat di SMA Strada St. Thomas Aquino. Narasumber kegiatan pembinaan tersebut adalah Romo Odemus Bei Witono, SJ selaku Direktur Perkumpulan Strada, dan Bapak Rafael Antonius Sunardi.

Dalam sambutan pengantar Bapak Robertus Tujo, selaku Wadir Perkumpulan Strada, menyampaikan bahwa relevansi dari kegiatan pembinaan tersebut mengajak menjadi guru yang kreatif. Dengan menjadi guru yang kreatif akan berkinerja yang tinggi sehingga menjadi sumber inspirasi bagi murid. Selain itu disampaikan pula mengenai peta strategi Restra tahun 2016-2024 untuk menyongsong 100 tahun Perkumpulan Strada.

Romo Odemus Bei Witono, SJ menyampaikan bahwa ada 4 tahap menjadi guru yang efektif yaitu guru harus mampu memiliki imajinasi (fantasy), berdaya tahan (survival), mampu menguasai pengelolaan kelas (mastery), memberi dampak positif terhadap murid yang dilayani (impact). Menurut Romo Bei hari pertama sekolah harus memberi makna yang mengesan agar murid antusias belajar. Oleh karena itu guru harus menyiapkan langkah-langkah sebagai berikut : mulai dengan rencana matang, menciptakan kegiatan yang mengesan, menjelaskan “aturan main”. Jika pengelolaan kelas berdampak positif tentunya murid berfikir tentang apa yang akan  dikerjakan di tahun pelajaran ini, bagaimana aku akan dinilai, siapakah guruku, apakah guruku akan memperlakukanku dengan baik. Semuanya ini kembali pada kompetensi dan kreatifitas guru.

Bapak Rafael Antonius, yang mempunyai banyak pengalaman sebagai trainer SDM menjelaskan berbagai macam problem yang dihadapi anak-anak milenial. Problem yang kerap dihadapi murid jaman milenial adalah kurang pengetahuan, kurang keterampilan, kurang motivasi dan kurang keyakinan diri. Menghadapi berbagai problem murid memerlukan kemampuan guru menjalin komunikasi empati terhadap murid.

Pembinaan guru di Strada Cabang Tangerang diikuti oleh 303 guru dari jenjang TK SD SMP SMA dan SMK. Harapannya dengan pembinaan dari Direktur Perkumpulan Strada, guru tergugah semangat hidupnya dan bahagia berprofesi sebagai guru. Guru yang bersemangat maka murid akan bersemangat pula. Kreativitas akan muncul sehingga nilai-nilai yang mulia dapat dituangkan dalam proses pembelajaran.