Seluruh guru dan karyawan Perkumpulan Strada yang berada di wilayah Strada Cabang Jakarta Pusat-Barat-Selatan (JPBS) mengikuti rekoleksi sebagai bagian dari pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang unggul dan berkinerja tinggi. Kegiatan ini juga bertujuan membangkitkan semangat kerja guru dan karyawan sekaligus rasa kebanggaan akan Perkumpulan Strada.
Agar lebih efektif, rekoleksi dibuat dalam 2 gelombang, yaitu rekoleksi guru dan karyawan jenjang SMP-SMK yang diadakan pada tanggal 7 Februari 2020. Rekoleksi gelombang pertama dihadiri oleh 159 orang yang terdiri dari guru dan karyawan SMP Strada Mardi Utama I, SMP Strada Pelita Pejompongan, SMP Strada Pelita II, SMP Strada Bhakti Utama, SMP Strada Marga Mulia, SMK Strada I, SMK Strada II dan karyawan Kantor Cabang.
Sedangkan gelombang kedua pada 3 Maret 2020 dihadiri oleh 186 orang yang berasal dari unit SD Strada Van Lith I, SD Strada Pejompongan, SD Strada Bina Mulia I, SD Strada Bhakti Utama, SD Strada Wiyatasana, TK Strada John Berchmans, TK Strada Bina Sejahtera, TK Strada Dewi Sartika II, TK Strada Bhakti Utama dan TK Strada Indriyasana, serta 6 orang guru/karyawan SMP/SMK yang belum sempat mengikuti rekoleksi di kesempatan pertama. Tempat yang dipilih untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah Strada Kompleks Gunung Sahari, yang berada di Aula Lantai IV.
Nara sumber utama dalam kegiatan rekoleksi adalah Romo Odemus Bei Witono, SJ yang merupakan Direktur Perkumpulan Strada. Dalam sesi yang dibawakan oleh beliau, setiap peserta terlihat antusias dan mengikuti dengan baik. Umumnya materi lebih berfokus pada pekerjaan guru, namun inti dari nilai yang disampaikan dapat diterapkan di semua lapisan karyawan.
Inti dari rekoleksi mengajarkan peserta hal-hal berikut mengajar merupakan sentuhan abadi bagi kehidupan; Syarat utama dalam mengajar adalah antusias, cinta, talenta, hasrat, kepedulian, kemampuan, dan pengetahuan; Menjadi guru yang utuh, setiap indera dan bagian tubuh digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan anak; Efektivitas utama berpusat pada anak, mengajar agar memahami, evaluasi sebagai pembelajaran, kurikulum yang tepat dan relevan, mengajar untuk berbagai perbedaan; Guru yang efektif itu menikmati dalam mengajar, merangkul perubahan, menyebarkan nilai positif, menemukan inspirasi dan membuat perbedaan; Quotes dari Albert Einstein mengatakan bahwa pendidikan bukan mempelajari fakta, tetapi melatih otak untuk berpikir; dan quotes dari Montessari mengatakan bahwa tanda terbesar keberhasilan seorang guru adalah ketika guru mampu mengatakan anak-anak dapat bekerja meskipun tidak ada guru.
Kegiatan rekoleksi juga memberikan kesempatan beberapa perwakilan guru dan karyawan untuk menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari Perkumpulan Strada. Secara umum, apresiasi besar dan rasa syukur menjadi bagian dari Perkumpulan Strada merupakan salah satu rasa kebanggaan terbesar yang mampu membuat guru/karyawan bertahan dari awal masuk hingga saat ini. Kesejahteraan yang banyak diperhatikan oleh Perkumpulan Strada merupakan salah satu hal yang paling banyak disyukuri dan dibanggakan oleh guru/karyawan.