Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya merupakan negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti. Dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Ke-18 nilai tersebut merupakan perwujudan dari 5 (lima) nilai utama yang saling berkaitan yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Dalam upaya mewujudkan seluruh nilai tersebut diperlukan Penguatan Pendidikan Karakter.
Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal khususnya pasal 1 dijelaskan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih bagi para guru tentang PPK, maka Perkumpulan Strada mengadakan kegiatan Seminar tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2019 untuk jenjang PAUD dan SD dan hari Jumat, 25 Januari 2019 untuk jenjang SMP,SMA,SMK. Seminar diadakan di Kantor Strada Pusat dengan para peserta seluruh kepala sekolah dan wakilnya, tim penulis buku tematik SD, seluruh ketua Tim penggerak PPR, dan seluruh pengawas.
Romo Martinus Hadisiswoyo, S.J. selaku Direktur Perkumpulan Strada dalam pengantarnya dalam Seminar Penguatan Pendidikan Karakter di hari pertama menyambut baik akan kegiatan seminar Penguatan Pendidikan Karakter ini. Beliau juga menjelaskan tentang harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan penglibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam upaya memperkuat karakter para siswa. Pemerintah dengan 18 karakternya yang telah disederhanakan menjadi 5 nilai utama dan Perkumpulan Strada dengan 5 nilai dasar yaitu pelayanan, kejujuran, disiplin, kepedulian, dan keunggulan harus dihidupi. Strada perlu mengintegrasi nilai yang ada sehingga visi misi yang telah dirumuskan dapat tercapai. Dengan kegiatan ini, warga Strada dapat mengambil hikmah, mendapatkan inspirasi, dan terdukung dalam menjalankan implementasi PPK di Perkumpulan Strada. Senada dengan apa yang disampaikan Romo, Bapak Robertus Tujo selaku Wakil Direktur Pendidikan dalam pengantarnya dalam seminar di hariyang kedua. Romo Martinus dan Pak Tujo sadar betul akan pentingnya PPK di sekolah. Oleh karena itu, secara khusus dalam seminar ini Perkumpulan Strada langsung mendatangkan nara sumber yang terlibat langsung dalam penyusunan kebijakan pemerintah tentang PPK yaitu Bapak Doni Koesoema.
Doni Koesoema A. M.ED. selaku nara sumber adalah seorang penulis di berbagai media seperti Kompas BASIS, Media Indonesia, Bernas, dan berbagai media lainnya. Beliau juga aktif menulis buku seperti Pendidikan Karakter Strategi mendidik anak di Zaman Global, Pendidik Karakter di Zaman Keblinger, Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh, Strategi Pendidikan Karakter, Pendidikan Karakter Berbasis Kelas, Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah, Pendidikan Karakter Berbasis Konunitas., dan masih banyak lagi. Doni Koesoema A. M.ED. yang akrab dipanggil Pak Doni tersebut bekerja sebagai Tenaga Ahli Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan Kemdikbud (2014-2016), Tim Pengembang dan Konsultan Tim Asistensi PPK Kemendikbud (2016- sekarang), Dosen Universitas Multimedia Nusantara Serpong (2014-Sekarang), Direktur Pendidikan Karakter Education Consulting, dan beberapa tugas lainnya.
Ada 3 hal yang menjadi materi pokok dalam seminar tersebut. Pertama, Memahami kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan PPK. Kedua, integrasi PPK dalam Kurikulum 2013. Ketiga, Rencana Tindak Lanjut (RTL) . Berkaitan dengan kebijakan, maka bisa dipelajari Perpres no 87/2017 tentang PPK perpres, Permendikbud 20 /2018 tentang PPK pada Satuan Pendidikan Formal, Permendikbud no 23 tahun 2017 tentang hari sekolah , Permendikbud no 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala Sekolah , permendikbud no 75 tahun 2016 tentang komite sekolah, permendikbud no 30 tahun 2017 tentang penglibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan. Berkaitan dengan informasi tentang PPK bisa juga dikunjungi Webside pendidikan cerdasberkarakter.kemendikbud.go.id.
Pelaksanaan PPK harus diintegrasikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Hal ini harus diwujudnyatakan melalui penyusunan KTSP/ Kurikulum baik dalam dokumen 1 maupun dokumen 2. Para guru harus mampu menghidupi PPK dalam pembelajaran di sekolah melalui pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Sesi akhir dalam seminar, para guru dilatih dan diajak untuk membuat Rencaana Tindak Lanjut (RTL) sehingga seminar atau lokakarya ini benar-benar dirasakan kebermanfaatannya. Salam PPK…Salam PPR.
👍👍👍