Gramedia Pustaka Utama, Yayasan Basis, dan Serikat Jesus Provinsi Indonesia mengadakan rangkaian acara berjudul “Ziarah dalam Gelisah: Berdamai dengan Diri dalam Perspektif Spiritualitas Ignatian” Acara ini diselenggarakan dalam rangka terbitnya buku Anak-Anak Ignatius, Jalan Hati Yesuit, dan Sisi Sepasang Sayap, karya Sindhunata.

Pada acara kelima ini, diangkat tema “Membuka Diri, Belajar Tanpa Henti” dengan subtema “Mendalami Semangat Ignatian dalam Pendidikan Orang Muda”, yang dibawakan oleh Romo Odemus Bei Witono, SJ. Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah Serikat Yesus. Serikat Yesus terbentuk pada 1537 ketika St. Ignatius Loyola bersama beberapa rekannya belajar di Universitas Paris. Pada 1543, Fransiskus Xaverius dan beberapa Yesuit lain mengajar ratusan orang muda di Goa, India. Lima tahun kemudian, Yesuit membuka sekolah di Messina, Italia, dan pendidikan Yesuit pun makin tersebar ke seluruh Eropa, hingga Asia dan Amerika.

Apa yang membedakan pedagogi Ignatian dengan pendidikan pada umumnya? Apakah keunggulan intelektualnya, pengembangan karakternya, atau komitmennya pada keadilan sosial? Bukankah hal-hal itu juga dikembangkan oleh institusi pendidikan pada umumnya? Jika demikian, apa yang menjadi kekhasannya?

Dalam pendidikan orang muda, termasuk di lingkup sekolah, bagaimana pedagogi Ignatian dapat menjiwai seluruh proses pendidikan? Dapatkah semangat itu masuk ke dalam kurikulum yang ketat dan meresapinya sehingga orang muda bisa mengalami perkembangan yang transformatif dalam hidupnya? Upaya-upaya apa yang bisa dilakukan agar orang muda, kecuali berkembang kemampuan intelektualnya, berkembang pula kepekaan dalam dimensi moral dan spiritualnya, karakter, dan integritasnya?

Dalam khazanah spiritualitas Ignatian, pemeriksaan kesadaran atau examen (examen of consciousness) merupakan salah satu hal yang paling pokok. Melalui examen, secara teratur orang meneliti pengalamannya, berefleksi atas pengalamannya itu, mengevaluasinya, dan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi itu melakukan aksi-aksi konkret demi kemajuan berikutnya. Apakah examen ini juga dapat diterapkan dalam pendidikan bagi orang muda? Seperti apa bentuk-bentuk konkret yang dapat diupayakan?

Sesi “Membuka Diri, Belajar Tanpa Henti” akan berlangsung pada :

Hari, Tanggal   : Jumat, 11 November 2022

Waktu              : Pukul 18.00-20.00 WIB

Media               : Secara hybrid (luring dan daring via zoom meeting)

Tempat Daring : Aula Lt. 5 Perkumpulan Strada Jl. Gunung Sahari 88 Jakarta Pusat

Youtube Perkumpulan Strada :

Selamat bergabung dalam seminar ini.