Pada hari Kamis-Sabtu, 25-27 Mei 2023 Perkumpulan Strada kembali menerima kunjungan unsur pimpinan dari Perkumpulan Dharmaputri Provinsi Samarinda. Pertemuan yang berlangsung selama 3 hari fokus terkait dengan renstra. Pada hari pertama tim dari Perkumpulan Strada membagikan pengalaman bagaimana menyusun renstra, mengimplementasikan renstra, dan memonitor pelaksanaan renstra. Hari kedua sharing dari Perkumpulan Dharmaputri terkait renstra yang saat ini sudah disusun. Di hari terakhir adalah pendalaman dan pembahasan renstra yang telah disusun Perkumpulan Dharmaputri serta tindak lanjutnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk belajar dan menambah wawasan tentang penyusunan Rencana Strategis Tahun 2016-2024, Implementasi Rencana Strategis Tahun 2016/2017 s.d. 2021/2022, Monitoring Implementasi Renstra dan Pembelajaran, dan meningkatkan kerjasama antara Perkumpulan Dharmaputri Provinsi Samarinda dengan Perkumpulan Strada.
Peserta yang hadir dari Perkumpulan Strada adalah Direktur, Wakil Direktur, dan seluruh Kepala bagian. Sedangkan dari Perkumpulan Dharmaputri Provinsi Samarinda hadir tujuh suster yaitu Sr. Elis Marie, SPM, Sr. Amandine, SPM, Sr. Deonata, SPM, Sr. Liza, SPM, Sr. Vincentine, SPM, Ibu Lucia Tuty Hartiningsih, Ibu Catarina Nur Retnowati, Ibu Ima, Bapak Nanang Aris, dan Ibu Debby.
Dalam pengantarnya Romo Bei mengatakan tentang arti pentingnya berbagi. Strada sebagai lembaga milik Keuskupan Agung Jakarta harus mampu menjadi garam dan terang dunia. Di sisi lain Romo Bei juga mengatakan arti pentingnya pelayanan yaitu “do the best” dengan memastikan setiap rupiah uang dari orang tua jangan sampai berakhir dengan sia-sia. Renstra yang ada saat ini juga benar-benar dipastikan ketercapaiannya dengan dimonitor oleh bagian Monev. Renstra merupakan hasil buah pikir yang baik dan harapannya menjadi gerakan bersama. Ke depan Strada bercita-cita di antara 3 guru Strada maka 1 diantaranya adalah Master (S2) agar bisa mengawal renstra dengan baik. Di akhir pengantar Romo Bei mengutip kalimat seorang ahli yaitu John C. Maxwell “Orang yang tidak mempunyai rencana sebenarnya sedang merencanakan kegagalan”.
Dalam penyampaian maksud dan tujuan, Sr. Elis selaku pimpinan rombongan sangat terkesan dengan apa yang disampaikan Romo Bei dalam pengantarnya kegiatan yaitu tentang pelayanan yang sampai kepada individu. Meskipun di situ hanya satu murid, namun tetap harus dilayani seoptimal mungkin. Tahun ini Perkumpulan Dharmaputri Provinsi Samarinda mulai mencoba menyusun renstra secara mandiri sebagai provinsi baru. Renstra yang pernah ada ketika masih dalam satu provinsi menurut Sr. Elis belum dan bahkan tidak berdampak karena jumlah murid turun, tidak ada perubahan, subsidi juga meningkat. Salah satu kelemahannya adalah ketika evaluasi renstra masih mengalami kebingungan. Tujuan utama hadir ke Perkumpulan Strada adalah ingin belajar bagaimana membuat renstra, cara melakukan monitoring, dan evaluasinya. Suster Vincentine menambahkan tentang kesan yang baik dengan renstra di Perkumpulan Strada terutama dengan adanya IKU (Indikator Kinerja Utama).
Di sela-sela kunjungannya rombongan juga diajak mengunjungi Kompleks Strada Gunung Sahari khususnya salah satu unit yaitu SMK Strada I. Rombongan diajak langsung melihat kelas dan laboratorium salah satu kompetensi di SMK Strada I yaitu DMC. Selain melihat kelas dan laboratorium yang boleh dikatakan sangat bagus, rombongan diajak juga melihat studio yang dimiliki DMC
Di akhir kunjungannya ke Perkumpulan Strada Sr. Elis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Perkumpulan Strada atas pelayanannya selama tiga hari ini atas ilmu yang telah diberikan, namun masih belum puas sehingga pasti ada pertemuan-pertemuan selanjutnya untuk menuntaskan renstra. Semoga kegiatan ini dapat menambah dan meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara dua lembaga pendidikan yaitu Perkumpulan Strada dengan Perkumpulan Dharmaputri Provinsi Samarinda. Semoga kedua lembaga semakin mantab dalam melaksanakan tata kelola, melakukan evaluasi dan pemetaan demi kemajuan kedua lembaga.
Salam AMDG